Aku merasakan beberapa kali ke gelisahan semenjak hari itu.
Hari yang selama ini kunantikan, ternyata tak berimbas baik padaku juga.
Semenjak hari itu, aku terlalu sering merasa sendiri dalam kehidupan. Merasa
kesepian. Kadang aku ingin melarikan
diri dari keramaian dan jejalan manusia yang tumpah riuh disini.
Sambil
menyeruput secangkir kopi di kedai Exnine favorite ku. Aku meletakkan handphone
tepat di sebelah secangkir kopi. Lalu lalang manusia di kedai ini memberiku
sedikit kesegaran untuk melupakan hal yang membuatku muak. Sesekali mataku
melihat sekitar Kedai ini. Aku melihat beberapa orang yang datang bersama
kekasihnya. Aku bisa meliihat dari raut wajah bahagia mereka. Sungguh berbeda
dengan apa yang terjadi padaku. Apa mereka tak melihat kesusahan pada ku? Sungguh
kejam rasanya mereka tertawa dan aku sendiri. Menghitung detik jam yang terasa
begitu cepat.
Semenjak kejadian
siang itu di Café sekitar kompleks villa ku. Kami berdua bertemu, aku begitu
bersemangat saat dia datang menghampiriku yang menyambutnya dengan dandanan
paling perfect yang pernah ku kenakan. Aku duduk di meja no 3 waktu itu, tak
ada yang mencurigakan. Aku bahagia bahagia dan bahagia saat itu. Kuperhatikan ia
Nampak begitu tampan dengan kemeja kotak kotak yang di padupadankan dengan
celana jeans abu abu. Aku tersenyum malu melihat nya. Kami duduk berhadapan
dengan disisi kanan kami langsung mengarah pada kebun teh. Suasana nya indah
siang itu.
Ya, kejadian
satu jam itu membuat ku sampai sekarang masih tak menyangka. Mengapa kau tega
mengakhiri separuh jiwa ku? Lalu mau di bwa kemana semua kenangan antar kita
berdua? Aku bahkan nggak tau harus berbuat apa. Setiap malam air mataku selalu
saja menetes untuknya. Apa kah semua nya tak pernah berarti dimatamu hingga kau
buang semua ini begitu kejam. Aku tak pernah menyangka. Hanya satu jam saja,
kamu berhasil membunuh hati ini. Kamu berhasil membuatku jatuh dan terluka. Kamu
begitu hebat. Kamu hancurkan semua harapan dan mimpi yang telah susah payah ku
bangun hanya untuk kamu. Hanya satu jam, semua berakhir begitu saja. Hei kamu,
ini begitu singkat……
0 comments:
Posting Komentar