Rabu, 24 Februari 2016

Self Convidence

  Who was being like a zero self confidence? I think, every one of us were feeling like that. No matter how do we look like, from where we come, how tall we are. It's probably happening with human in this traditional and modern life.


            Along with growing older and being a teenager, we have a shame feel. It’s normal, and natural. How to increase you are shame? And how to be confident?
            Confidence is the one of character that we should have in daily life. With confidence, you can talk to anyone else in a public facility. You can share your story in front of your sister/brother. You can also complain to cleaning server. Or you can present your achievements in your class more calm.
            These are tips, but not a machination that you can do:
J Make sure your self first, that you are same with other people in this world
J Believe in your ability. Don’t hear the bad people said to you.  Just go ahead!
J Remember, there is no right without wrong thing.
J You are special, and no one can stop what you do.

            It might help you and me. Truly, if we want to do it. We should know that no one is the right person,and no one is the wrong person. 

Jumat, 04 Desember 2015

Relationship That Lasts

             If somebody tells you,I’ll love you forever,will you believe it? I don’t think there’s any reason not to. We are ready to believe such commitment at the moment,whatever change may happen afterwards.

         As for the belief in an everlasting love,that’s another thing. Then you may be asked whether there is such a thing as an everlasting love. I’d answer I believe in it,but an everlasting love is not immutable.

        You may unswervingly love or be loved by a person. but love will change its composition with the passage of time. It will not remain the same. In the course of your growth and as a result of your increased experience,love will become something different to you.

           Om the beginning you believed a fervent love for a person could last definitely. By and by,however,fervent gave way to prosaic. Precisely because of this change it became possible for love to last. Then what was meant by an everlasting love would eventually end up in a sort of interdependence. We used to insist on the difference between love and liking.

          The former seemed much more beautiful than the latter. One day,however,it turns out there’s really no need to make such difference.  Liking is actually a sort of love. By the same token, the everlasting interdependence is actually an everlasting love.
             I wish I could believe there was somebody who would love me for ever. That ‘s, as we all know,too romantic to be true. Instead, it will more often than not be a case of lasting relationship. 

Minggu, 22 November 2015

Bangunan Tua Itu

Aku berjalan walau hari semakin petang
Di celah blok bangunan tua tepi kota
Saat gerimis menetes di pelipis mata
Aku terus berjalan mengikuti arah

Tiada petunjuk kemana harus menuju
Seperti nahkoda kapal yang pilu
Yang hanya mengikuti gelombang deru
Terhempas-terombang ambing arus
Sendiri. Tanpa peta,terus melaju

Kaki ini terasa semakin goyah
Saat luka kembali menggoyah
Disini,di kota tua yang terlihat payah
Aku meraba kaca yang pecah
Berserakan dan seolah mengiba

Mungkin ia menanti dalam penantian
Sehingga terus ia berjalan di titian
Tak ada kerisauan

Ia hanya yakin,Tuan
Pangerannya akan datang dari bulan

Senin, 09 Maret 2015

Derai Pelangi

Mataku melihatmu berjalan menuju ufuk
Derap langkahmu terdengar tak menentu
Berirama.bermelodi
Denyut mempompa hingga menjalar
Tiada duka dan nestapa lagi

Pelangi itu mulai mengintip sore
Menyiratkan semburat gradasi
Melodimu menyatu dengan alam
Menentramkan dan menyejukkan

Perjalananmu masih terlalu panjang
Untuk berhenti dan meringkuk kesal
Untuk membatu dan mematung
Derai pelangi akan segera bangkit
Menyongsong indahnya nuansa biru

Getir melihatmu disini
Tertunduk lesu dan pasi
Tersyumlah walau tersungging
Lihat pelangi itu
Yang ceria memberikan seribu satu harapan


*LB

Memeluk Asa(itu)

Potongan kayu itu berderak-derak
Dalam ruang sepi.kosong
Binar-binar lilin meleleh
Menyentuh dasar kayu
Tempat bertumpu dan berpijak
Tentang asa dan harapan

Kembali pada asa masa kelam
Berbalur bintang ke tujuh
Berkelip indah.namun pucat
Terlihat satu asa bermunculan

Indah nian asa bercampur deru
Meringkuk.menahan pilu
Andai tak sesakit ini
Kupeluk engkau dalam asa
Yang menjalar dan menentramkan

*LB


Jumat, 20 Februari 2015

Kita



Kita, adalah makhluk ciptaan Sang Kuasa.
Yang terlahir dari sepasang sejoli sehidup semati
Kita, adalah kata yang sempat kumimpikan menjadi kenyataan
Kau dan aku
Kita,berada dibawah langit teduh yang sama
Berada dalam gemerlap bintang-bintang di angkasa-Nya.
Dalam syariat dan keyakinan yang sama,yang mengimani rukun iman dan islam
Tapi ternyata, kita tak ditakdirkan untuk mengikat janji dalam ridha-Nya
Kita tak dapat bersatu dalam lautan kasih dan rindu yang menyikap tabir ke-Esaan-Nya
Mungkin,inilah jawaban dari untaian di setiap malam kubersujud
Inilah jalan dari apa yang terbaik
Kau,kini menapaki jalan yang lain
Mengiringi setiap langkahmu tanpa ada aku dibenakmu
Melangkah penuh kepastian
Bersama hati yang telah kau pilih. Kau cintai.
Aku,kini menjajaki ruang dimensi masa lalu
Yang masih nyaman kala itu
Mencoba menyusun kembali retakan hati yang telah kau hancurkan
Hingga tak bersisa
Racun yang dulu kusebut “cinta”
Kini mematikan segala rasa lain
Rongsokan kenangan yang telah lama kucoba merematnya
Dan mengaisnya kembali
Namun,hanya luka,duka,pedih,sakit yang kutemukan disana
Mengapa rasanya begitu sulit kuhilangkan?
Kita..
Yang seharusnya telah kuhapus
Namun masih melekat erat. Tak ingin hilang dari hati.
Bodoh!

Kamis, 06 November 2014

Menjadi Muslimah yang dewasa? Kenapa tidak!



Dewasa tidak tergantung pada banyaknya atau semakin bertambahnya usia seseorang. Dewasa adalah tentang apa yang ada pada pola pikir, sikap, dan kepribadian. Belum tentu orang yang berusia 20 tahun keatas itu sudah tergolong orang orang yang dewasa, atau bahkan yang remaja pun belum tentu bersikap kekanak-kanakan. Tingkat kedewasaan seseorang kadangkala berdasarkan tinggi tidaknya kepribadian dalam mengatasi masalah,dan teka teki kehidupan.
            Menurut Murray,”kepribadian adalah fungsi menata dan mengarahkan dalam individu yang bertujuan : mengintegrasikan konflik-konflik dan rintangan yang dihadapi,memuaskan kebutuhan individu dan menyusun tujuan untuk mencapai dimasa datang”. Kepribadian seseorang seringkali dimiliki akibat factor pengalaman hidup individu itu sendiri.
            Dewasa dalam hal ini adalah dewasa dalam bentuk kepribadian. Yang mendorong individu untuk sebisa mungkin berani menghadapi masalah masalah yang dihadapinya. Orang yang telah dewasa bersikap tenang ketika masalah itu menimpanya, namun tetap berfikir secara dingin jalan keluar dari masalahnya.
            Menurut Calr Rogers : “kedidupan yang baik adalah sebuah proses. Bukan suatu keadaan yang ada pada sendirinya.  Kehidupan sendiri itu adalah arah,bukan sebuah tujuan.” Disini sudah jelas bahwa semakin banyak seseorang mengalami proses lika liku kehidupan, maka dapat di pastikan semakin dewasa pula lah ia.
            Lalu, bagaimana kita sebagai muslimah yang berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadist dapat berlaku dewasa dalam kepribadian?
           
 

my little dream! \(´▽`)/ Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang