Malam ini aku tak bisa tidur lebih awal seperti biasanya.
Jika kemarin kemarin pukul 8 malam sudah kurebahkan badan ini ke tempat tidur
bercover green yang wangi. Entah mengapa malam ini rasanya seperti ada yang menahanku
agar tetap terjaga. Rasa kantuk sebenarnya sudah menghajar mataku yang mulai
berair. Akupun tak jarang menguap untuk bebrapa kali dalam semenit. Hawa dingin
di kawasan Puncak,Bogor saat malam rasanya semakin lama semakin malam semakin
menusuk kulit. Dingiiiinnnn sekali… di depan rumah pak pak tukang jualan bakso
ataupun jagung bakar sudah tidak Nampak batang hidungnya. Kemana semua ini
manusia? Atau memang ini sudah larut malam .
Ada
sekelumit pikiran yang masih mengendap dalam otakku, aku mulai sadar kenapa aku
tak bisa tidur dengan cepat seperti biasanya. Memikrikan hal yang cukup tabuh
untuk ku. Semalaman ini, handphone ku tidak sma sekali menerima pesan singkat
dari cowok itu. Cowok yang udah lama dekat denganku. Yang selalu mengucapkan
“good nightJ” padaku sebelum tidur. Tentu saja, hal itu membuat tidur ku
semakin pulas. Bahagia. Sesederhana itu kok. Tapi, malam ini sama sekali nggak
ada pesan singkat darinya. Ada apa denganya?. Malam malam begini, aku sangat
malas untuk galau dan gelisah. Tapi, perasaan gak bisa bohong. Aku
merindukanya. Sesekali ada niatan untuk sms dia duluan, tapi niat itu ku urungkan sebelum memperburu keadaan.
Akhirnya, kubiarkan semalam ini tak ada ucapan…selamat malam .
++++
“eh
Jani, kenapa mata lo ?” tanya Bunga yang ternyata diam diam memperhatikan aku.
Aku tak menjawab pertanyaan dari
makhluk ini. Yang aku lakukan hanyalah mengaduk2 jus mangga yang kupesan di
Bibik Una.
Bunga
ikut terdiam. Cewek yang biasanya paling cerewet kalau ada apa-apa sama aku
kini hanya diam dan memandang penuh pertanyaan. “eehh lo kenapa sih Jan? lo
ngantuk atau gimana sih? Dari tadi di kelas lo nggak konsen gini. Please dong
gue ini kasih penjelasan dong !” nampaknya dia mulai geram dan kesal.
“hel
to the lo…kita udah sahabatan selama 3 tahun, dan gue udah hafal banget muka
muka lo yang kayak gini nggak mungkin lo fine fine aja. Lo nyoba bohongin gue
ya??” seringai Bunga semakin menjadi jadi, kali ini dia Nampak benar benar
kesal.
“
iya deh iya, ada sedikit gangguan sih Bung. Gue nggak bisa bohong juga sama
lo.” Sambil mencubit pipi chubie nya Bunga, lalu tersenyum.
“nah
bener kan kata gue. Oke, jadi lo kenapa?”
“hmmmmmm
itu…..” jawabku masih dengan ragu2.
“oh
gue tau, pasti ini masalah si Andi kan?” Bunga udah kayak Deddy Corbuzier aja
deh kalo gini hehe.
Aku
mengangguk beberapa kali. Dan tak menjawab pertanyaan Bunga. Aku terdiam lagi.
Kacau,” gini Bunga, lo tau kan kalo gue deket sama Andi, beberapa hari lalu itu
dia masih suka ngirimin pesan singkat buat say good night ke gue. Tapi semalem,
gue nggak dapet sms nya dia. Akibatnya gue nggak bisa tidur tau nggak.
Gue….galau”
Kali
ini Bunga tertawa. Tau deh apa yang dia ketawain. “hah? Cuma gara2 gitu doang
Jani? Aduh please deh ya Jan, percaya deh sama gue. Lo kan baru nggak d isms
malam itu aja kan? Udah nggak usah galau. Kayak lo apa aja jadi galauers gini
hhahahaha” Bunga benar2 ketawa sumringah banget. Dia nggak tau kalo gue masih
mikirin Andi.
Dan
perasaan yang berkecamuk ini mulai menganggu kegiatan keseharian ku. Seharian aktifitas
aku tinggalkan atau bahkan negjalaninya dengan setengah hati. Ah~ andaikan kamu
tau ?? atau memang kamu tak pernah mau tau?
+++++
Aku
bergegas merapikan semua barang barang,buku,dan semua yang ada di mejaku. Merapikan
semuanya dan meletakkan pada tas ransel ungu kesayanganku. Rasanya ingin cepat2
pulang dan sampai rumah lalu menenangkan diri mungkin…
Di
tengah gerbang sekolah, ada beberapa kelas di sebelah kanan ku. Itu kelas IPA
3. Dan langkahku tiba tiba terhenti saat aku melihat ada sesosok pria yang dari
postur tubuh nya mirip Andi. Namun, mataku terbelalak saat aku tahu dia bersama
seorang wanita. Wanita yang tak asing lagi bagiku. Aku semakin mengurungkan
niat untuk terus berjalan. Melihat dan memperhatikan semua kegiatan Andi dan
cewek itu. Aku melihat mereka. Akrab dan seolah tak meghiraukan kisruh kanan-kiri
mereka. Ada apa dengan mereka? Apa mereka pacaran?
Hati
ini semakin terasa sakit saat aku melihat Andi membelai rambut cewek itu. Tampak
nyaman dan mesra. Hati ku serasa hancur berkeping keeping. Ternyata, sesakit
ini. Mengapa rasa ini begitu sakit? Jika aku tak pernah ada di hatimu? Beribu pisau
serasa menghujam jantungku yang udah berdegup kencang melihat mereka. Sakit sakit
dan sakit.
Mengapa
kau datang jika untuk pergi? Mengapa aku terlalu merasa sakit saat melihatnya? Maaf
kan aku jika aku telah menunggu mu. Ketika aku tau, kenyataan tak seindah ftv
yang setiap hari ku tonton. Aku harus menerima jika dia lah pilihanmu.ini, cukup membuatku terluka.
END…
0 comments:
Posting Komentar