Minggu, 02 Februari 2014

Cukup,terluka


Malam ini aku  tak bisa tidur lebih awal seperti biasanya. Jika kemarin kemarin pukul 8 malam sudah kurebahkan badan ini ke tempat tidur bercover green yang wangi. Entah mengapa malam ini rasanya seperti ada yang menahanku agar tetap terjaga. Rasa kantuk sebenarnya sudah menghajar mataku yang mulai berair. Akupun tak jarang menguap untuk bebrapa kali dalam semenit. Hawa dingin di kawasan Puncak,Bogor saat malam rasanya semakin lama semakin malam semakin menusuk kulit. Dingiiiinnnn sekali… di depan rumah pak pak tukang jualan bakso ataupun jagung bakar sudah tidak Nampak batang hidungnya. Kemana semua ini manusia? Atau memang ini sudah larut malam .
            Ada sekelumit pikiran yang masih mengendap dalam otakku, aku mulai sadar kenapa aku tak bisa tidur dengan cepat seperti biasanya. Memikrikan hal yang cukup tabuh untuk ku. Semalaman ini, handphone ku tidak sma sekali menerima pesan singkat dari cowok itu. Cowok yang udah lama dekat denganku. Yang selalu mengucapkan “good nightJ” padaku sebelum tidur. Tentu saja, hal itu membuat tidur ku semakin pulas. Bahagia. Sesederhana itu kok. Tapi, malam ini sama sekali nggak ada pesan singkat darinya. Ada apa denganya?. Malam malam begini, aku sangat malas untuk galau dan gelisah. Tapi, perasaan gak bisa bohong. Aku merindukanya. Sesekali ada niatan untuk sms dia duluan, tapi niat  itu ku urungkan sebelum memperburu keadaan. Akhirnya, kubiarkan semalam ini tak ada ucapan…selamat malam .
++++
            “eh Jani, kenapa mata lo ?” tanya Bunga yang ternyata diam diam memperhatikan aku.
Aku tak menjawab pertanyaan dari makhluk ini. Yang aku lakukan hanyalah mengaduk2 jus mangga yang kupesan di Bibik Una.
            Bunga ikut terdiam. Cewek yang biasanya paling cerewet kalau ada apa-apa sama aku kini hanya diam dan memandang penuh pertanyaan. “eehh lo kenapa sih Jan? lo ngantuk atau gimana sih? Dari tadi di kelas lo nggak konsen gini. Please dong gue ini kasih penjelasan dong !” nampaknya dia mulai geram dan kesal.
           
“hmm apa sih lo Bung, gue nggak papa kok, gue baik2 aja nih….” Jawabku membela kecurigaan Bunga.
            “hel to the lo…kita udah sahabatan selama 3 tahun, dan gue udah hafal banget muka muka lo yang kayak gini nggak mungkin lo fine fine aja. Lo nyoba bohongin gue ya??” seringai Bunga semakin menjadi jadi, kali ini dia Nampak benar benar kesal.
            “ iya deh iya, ada sedikit gangguan sih Bung. Gue nggak bisa bohong juga sama lo.” Sambil mencubit pipi chubie nya Bunga, lalu tersenyum.
            “nah bener kan kata gue. Oke, jadi lo kenapa?”
            “hmmmmmm itu…..” jawabku masih dengan ragu2.
            “oh gue tau, pasti ini masalah si Andi kan?” Bunga udah kayak Deddy Corbuzier aja deh kalo gini hehe.
            Aku mengangguk beberapa kali. Dan tak menjawab pertanyaan Bunga. Aku terdiam lagi. Kacau,” gini Bunga, lo tau kan kalo gue deket sama Andi, beberapa hari lalu itu dia masih suka ngirimin pesan singkat buat say good night ke gue. Tapi semalem, gue nggak dapet sms nya dia. Akibatnya gue nggak bisa tidur tau nggak. Gue….galau”
            Kali ini Bunga tertawa. Tau deh apa yang dia ketawain. “hah? Cuma gara2 gitu doang Jani? Aduh please deh ya Jan, percaya deh sama gue. Lo kan baru nggak d isms malam itu aja kan? Udah nggak usah galau. Kayak lo apa aja jadi galauers gini hhahahaha” Bunga benar2 ketawa sumringah banget. Dia nggak tau kalo gue masih mikirin Andi.
            Dan perasaan yang berkecamuk ini mulai menganggu kegiatan keseharian ku. Seharian aktifitas aku tinggalkan atau bahkan negjalaninya dengan setengah hati. Ah~ andaikan kamu tau ?? atau memang kamu tak pernah mau tau?
+++++
            Aku bergegas merapikan semua barang barang,buku,dan semua yang ada di mejaku. Merapikan semuanya dan meletakkan pada tas ransel ungu kesayanganku. Rasanya ingin cepat2 pulang dan sampai rumah lalu menenangkan diri mungkin…
            Di tengah gerbang sekolah, ada beberapa kelas di sebelah kanan ku. Itu kelas IPA 3. Dan langkahku tiba tiba terhenti saat aku melihat ada sesosok pria yang dari postur tubuh nya mirip Andi. Namun, mataku terbelalak saat aku tahu dia bersama seorang wanita. Wanita yang tak asing lagi bagiku. Aku semakin mengurungkan niat untuk terus berjalan. Melihat dan memperhatikan semua kegiatan Andi dan cewek itu. Aku melihat mereka. Akrab dan seolah tak meghiraukan kisruh kanan-kiri mereka. Ada apa dengan mereka? Apa mereka pacaran?
            Hati ini semakin terasa sakit saat aku melihat Andi membelai rambut cewek itu. Tampak nyaman dan mesra. Hati ku serasa hancur berkeping keeping. Ternyata, sesakit ini. Mengapa rasa ini begitu sakit? Jika aku tak pernah ada di hatimu? Beribu pisau serasa menghujam jantungku yang udah berdegup kencang melihat mereka. Sakit sakit dan sakit.
            Mengapa kau datang jika untuk pergi? Mengapa aku terlalu merasa sakit saat melihatnya? Maaf kan aku jika aku telah menunggu mu. Ketika aku tau, kenyataan tak seindah ftv yang setiap hari ku tonton. Aku harus menerima jika dia lah pilihanmu.ini, cukup membuatku terluka.
END…

0 comments:

Posting Komentar

 

my little dream! \(´▽`)/ Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang