Jumat, 04 Desember 2015

Relationship That Lasts

             If somebody tells you,I’ll love you forever,will you believe it? I don’t think there’s any reason not to. We are ready to believe such commitment at the moment,whatever change may happen afterwards.

         As for the belief in an everlasting love,that’s another thing. Then you may be asked whether there is such a thing as an everlasting love. I’d answer I believe in it,but an everlasting love is not immutable.

        You may unswervingly love or be loved by a person. but love will change its composition with the passage of time. It will not remain the same. In the course of your growth and as a result of your increased experience,love will become something different to you.

           Om the beginning you believed a fervent love for a person could last definitely. By and by,however,fervent gave way to prosaic. Precisely because of this change it became possible for love to last. Then what was meant by an everlasting love would eventually end up in a sort of interdependence. We used to insist on the difference between love and liking.

          The former seemed much more beautiful than the latter. One day,however,it turns out there’s really no need to make such difference.  Liking is actually a sort of love. By the same token, the everlasting interdependence is actually an everlasting love.
             I wish I could believe there was somebody who would love me for ever. That ‘s, as we all know,too romantic to be true. Instead, it will more often than not be a case of lasting relationship. 

Minggu, 22 November 2015

Bangunan Tua Itu

Aku berjalan walau hari semakin petang
Di celah blok bangunan tua tepi kota
Saat gerimis menetes di pelipis mata
Aku terus berjalan mengikuti arah

Tiada petunjuk kemana harus menuju
Seperti nahkoda kapal yang pilu
Yang hanya mengikuti gelombang deru
Terhempas-terombang ambing arus
Sendiri. Tanpa peta,terus melaju

Kaki ini terasa semakin goyah
Saat luka kembali menggoyah
Disini,di kota tua yang terlihat payah
Aku meraba kaca yang pecah
Berserakan dan seolah mengiba

Mungkin ia menanti dalam penantian
Sehingga terus ia berjalan di titian
Tak ada kerisauan

Ia hanya yakin,Tuan
Pangerannya akan datang dari bulan

Senin, 09 Maret 2015

Derai Pelangi

Mataku melihatmu berjalan menuju ufuk
Derap langkahmu terdengar tak menentu
Berirama.bermelodi
Denyut mempompa hingga menjalar
Tiada duka dan nestapa lagi

Pelangi itu mulai mengintip sore
Menyiratkan semburat gradasi
Melodimu menyatu dengan alam
Menentramkan dan menyejukkan

Perjalananmu masih terlalu panjang
Untuk berhenti dan meringkuk kesal
Untuk membatu dan mematung
Derai pelangi akan segera bangkit
Menyongsong indahnya nuansa biru

Getir melihatmu disini
Tertunduk lesu dan pasi
Tersyumlah walau tersungging
Lihat pelangi itu
Yang ceria memberikan seribu satu harapan


*LB

Memeluk Asa(itu)

Potongan kayu itu berderak-derak
Dalam ruang sepi.kosong
Binar-binar lilin meleleh
Menyentuh dasar kayu
Tempat bertumpu dan berpijak
Tentang asa dan harapan

Kembali pada asa masa kelam
Berbalur bintang ke tujuh
Berkelip indah.namun pucat
Terlihat satu asa bermunculan

Indah nian asa bercampur deru
Meringkuk.menahan pilu
Andai tak sesakit ini
Kupeluk engkau dalam asa
Yang menjalar dan menentramkan

*LB


Jumat, 20 Februari 2015

Kita



Kita, adalah makhluk ciptaan Sang Kuasa.
Yang terlahir dari sepasang sejoli sehidup semati
Kita, adalah kata yang sempat kumimpikan menjadi kenyataan
Kau dan aku
Kita,berada dibawah langit teduh yang sama
Berada dalam gemerlap bintang-bintang di angkasa-Nya.
Dalam syariat dan keyakinan yang sama,yang mengimani rukun iman dan islam
Tapi ternyata, kita tak ditakdirkan untuk mengikat janji dalam ridha-Nya
Kita tak dapat bersatu dalam lautan kasih dan rindu yang menyikap tabir ke-Esaan-Nya
Mungkin,inilah jawaban dari untaian di setiap malam kubersujud
Inilah jalan dari apa yang terbaik
Kau,kini menapaki jalan yang lain
Mengiringi setiap langkahmu tanpa ada aku dibenakmu
Melangkah penuh kepastian
Bersama hati yang telah kau pilih. Kau cintai.
Aku,kini menjajaki ruang dimensi masa lalu
Yang masih nyaman kala itu
Mencoba menyusun kembali retakan hati yang telah kau hancurkan
Hingga tak bersisa
Racun yang dulu kusebut “cinta”
Kini mematikan segala rasa lain
Rongsokan kenangan yang telah lama kucoba merematnya
Dan mengaisnya kembali
Namun,hanya luka,duka,pedih,sakit yang kutemukan disana
Mengapa rasanya begitu sulit kuhilangkan?
Kita..
Yang seharusnya telah kuhapus
Namun masih melekat erat. Tak ingin hilang dari hati.
Bodoh!
 

my little dream! \(´▽`)/ Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang