Senin, 03 Februari 2014

Gita Gutawa - Rangkaian Kata

Kau pernah bilang cinta
Akulah satu-satunya
Kau bilang ku sempurna
Kau cinta aku selamanya

Dan kau tuliskan lagu
Semua tentang diriku
Kau katakan padaku
Jangan ragukan cintamu

Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya

Kamu..
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu..
Dan semua kata-katamu semua
Palsu

Kau pernah bilang aku
Istimewa di hidupmu
Tak kan ada yang mampu
Gantikan cintaku padamu
Kau tatap mataku
Kau bilang hatimu untukku
Kau berjanji padaku
Takkan pernah pergi dariku

Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya

Kamu..(kamu..)
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu.. (kamu..)
Dan semua kata-katamu semua
Palsu

Satu Jam Saja


Aku merasakan beberapa kali ke gelisahan semenjak hari itu. Hari yang selama ini kunantikan, ternyata tak berimbas baik padaku juga. Semenjak hari itu, aku terlalu sering merasa sendiri dalam kehidupan. Merasa kesepian. Kadang aku ingin melarikan  diri dari keramaian dan jejalan manusia yang tumpah riuh disini.
          Sambil menyeruput secangkir kopi di kedai Exnine favorite ku. Aku meletakkan handphone tepat di sebelah secangkir kopi. Lalu lalang manusia di kedai ini memberiku sedikit kesegaran untuk melupakan hal yang membuatku muak. Sesekali mataku melihat sekitar Kedai ini. Aku melihat beberapa orang yang datang bersama kekasihnya. Aku bisa meliihat dari raut wajah bahagia mereka. Sungguh berbeda dengan apa yang terjadi padaku. Apa mereka tak melihat kesusahan pada ku? Sungguh kejam rasanya mereka tertawa dan aku sendiri. Menghitung detik jam yang terasa begitu cepat.
          Semenjak kejadian siang itu di Café sekitar kompleks villa ku. Kami berdua bertemu, aku begitu bersemangat saat dia datang menghampiriku yang menyambutnya dengan dandanan paling perfect yang pernah ku kenakan. Aku duduk di meja no 3 waktu itu, tak ada yang mencurigakan. Aku bahagia bahagia dan bahagia saat itu. Kuperhatikan ia Nampak begitu tampan dengan kemeja kotak kotak yang di padupadankan dengan celana jeans abu abu. Aku tersenyum malu melihat nya. Kami duduk berhadapan dengan disisi kanan kami langsung mengarah pada kebun teh. Suasana nya indah siang itu.
         

Minggu, 02 Februari 2014

Cukup,terluka


Malam ini aku  tak bisa tidur lebih awal seperti biasanya. Jika kemarin kemarin pukul 8 malam sudah kurebahkan badan ini ke tempat tidur bercover green yang wangi. Entah mengapa malam ini rasanya seperti ada yang menahanku agar tetap terjaga. Rasa kantuk sebenarnya sudah menghajar mataku yang mulai berair. Akupun tak jarang menguap untuk bebrapa kali dalam semenit. Hawa dingin di kawasan Puncak,Bogor saat malam rasanya semakin lama semakin malam semakin menusuk kulit. Dingiiiinnnn sekali… di depan rumah pak pak tukang jualan bakso ataupun jagung bakar sudah tidak Nampak batang hidungnya. Kemana semua ini manusia? Atau memang ini sudah larut malam .
            Ada sekelumit pikiran yang masih mengendap dalam otakku, aku mulai sadar kenapa aku tak bisa tidur dengan cepat seperti biasanya. Memikrikan hal yang cukup tabuh untuk ku. Semalaman ini, handphone ku tidak sma sekali menerima pesan singkat dari cowok itu. Cowok yang udah lama dekat denganku. Yang selalu mengucapkan “good nightJ” padaku sebelum tidur. Tentu saja, hal itu membuat tidur ku semakin pulas. Bahagia. Sesederhana itu kok. Tapi, malam ini sama sekali nggak ada pesan singkat darinya. Ada apa denganya?. Malam malam begini, aku sangat malas untuk galau dan gelisah. Tapi, perasaan gak bisa bohong. Aku merindukanya. Sesekali ada niatan untuk sms dia duluan, tapi niat  itu ku urungkan sebelum memperburu keadaan. Akhirnya, kubiarkan semalam ini tak ada ucapan…selamat malam .
++++
            “eh Jani, kenapa mata lo ?” tanya Bunga yang ternyata diam diam memperhatikan aku.
Aku tak menjawab pertanyaan dari makhluk ini. Yang aku lakukan hanyalah mengaduk2 jus mangga yang kupesan di Bibik Una.
            Bunga ikut terdiam. Cewek yang biasanya paling cerewet kalau ada apa-apa sama aku kini hanya diam dan memandang penuh pertanyaan. “eehh lo kenapa sih Jan? lo ngantuk atau gimana sih? Dari tadi di kelas lo nggak konsen gini. Please dong gue ini kasih penjelasan dong !” nampaknya dia mulai geram dan kesal.
           
 

my little dream! \(´▽`)/ Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang