Senin, 09 Maret 2015

Derai Pelangi

Mataku melihatmu berjalan menuju ufuk
Derap langkahmu terdengar tak menentu
Berirama.bermelodi
Denyut mempompa hingga menjalar
Tiada duka dan nestapa lagi

Pelangi itu mulai mengintip sore
Menyiratkan semburat gradasi
Melodimu menyatu dengan alam
Menentramkan dan menyejukkan

Perjalananmu masih terlalu panjang
Untuk berhenti dan meringkuk kesal
Untuk membatu dan mematung
Derai pelangi akan segera bangkit
Menyongsong indahnya nuansa biru

Getir melihatmu disini
Tertunduk lesu dan pasi
Tersyumlah walau tersungging
Lihat pelangi itu
Yang ceria memberikan seribu satu harapan


*LB

Memeluk Asa(itu)

Potongan kayu itu berderak-derak
Dalam ruang sepi.kosong
Binar-binar lilin meleleh
Menyentuh dasar kayu
Tempat bertumpu dan berpijak
Tentang asa dan harapan

Kembali pada asa masa kelam
Berbalur bintang ke tujuh
Berkelip indah.namun pucat
Terlihat satu asa bermunculan

Indah nian asa bercampur deru
Meringkuk.menahan pilu
Andai tak sesakit ini
Kupeluk engkau dalam asa
Yang menjalar dan menentramkan

*LB


Jumat, 20 Februari 2015

Kita



Kita, adalah makhluk ciptaan Sang Kuasa.
Yang terlahir dari sepasang sejoli sehidup semati
Kita, adalah kata yang sempat kumimpikan menjadi kenyataan
Kau dan aku
Kita,berada dibawah langit teduh yang sama
Berada dalam gemerlap bintang-bintang di angkasa-Nya.
Dalam syariat dan keyakinan yang sama,yang mengimani rukun iman dan islam
Tapi ternyata, kita tak ditakdirkan untuk mengikat janji dalam ridha-Nya
Kita tak dapat bersatu dalam lautan kasih dan rindu yang menyikap tabir ke-Esaan-Nya
Mungkin,inilah jawaban dari untaian di setiap malam kubersujud
Inilah jalan dari apa yang terbaik
Kau,kini menapaki jalan yang lain
Mengiringi setiap langkahmu tanpa ada aku dibenakmu
Melangkah penuh kepastian
Bersama hati yang telah kau pilih. Kau cintai.
Aku,kini menjajaki ruang dimensi masa lalu
Yang masih nyaman kala itu
Mencoba menyusun kembali retakan hati yang telah kau hancurkan
Hingga tak bersisa
Racun yang dulu kusebut “cinta”
Kini mematikan segala rasa lain
Rongsokan kenangan yang telah lama kucoba merematnya
Dan mengaisnya kembali
Namun,hanya luka,duka,pedih,sakit yang kutemukan disana
Mengapa rasanya begitu sulit kuhilangkan?
Kita..
Yang seharusnya telah kuhapus
Namun masih melekat erat. Tak ingin hilang dari hati.
Bodoh!

Kamis, 06 November 2014

Menjadi Muslimah yang dewasa? Kenapa tidak!



Dewasa tidak tergantung pada banyaknya atau semakin bertambahnya usia seseorang. Dewasa adalah tentang apa yang ada pada pola pikir, sikap, dan kepribadian. Belum tentu orang yang berusia 20 tahun keatas itu sudah tergolong orang orang yang dewasa, atau bahkan yang remaja pun belum tentu bersikap kekanak-kanakan. Tingkat kedewasaan seseorang kadangkala berdasarkan tinggi tidaknya kepribadian dalam mengatasi masalah,dan teka teki kehidupan.
            Menurut Murray,”kepribadian adalah fungsi menata dan mengarahkan dalam individu yang bertujuan : mengintegrasikan konflik-konflik dan rintangan yang dihadapi,memuaskan kebutuhan individu dan menyusun tujuan untuk mencapai dimasa datang”. Kepribadian seseorang seringkali dimiliki akibat factor pengalaman hidup individu itu sendiri.
            Dewasa dalam hal ini adalah dewasa dalam bentuk kepribadian. Yang mendorong individu untuk sebisa mungkin berani menghadapi masalah masalah yang dihadapinya. Orang yang telah dewasa bersikap tenang ketika masalah itu menimpanya, namun tetap berfikir secara dingin jalan keluar dari masalahnya.
            Menurut Calr Rogers : “kedidupan yang baik adalah sebuah proses. Bukan suatu keadaan yang ada pada sendirinya.  Kehidupan sendiri itu adalah arah,bukan sebuah tujuan.” Disini sudah jelas bahwa semakin banyak seseorang mengalami proses lika liku kehidupan, maka dapat di pastikan semakin dewasa pula lah ia.
            Lalu, bagaimana kita sebagai muslimah yang berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadist dapat berlaku dewasa dalam kepribadian?
           

Rabu, 05 November 2014

Yang Tak Pernah Benar-Benar Pergi



Pernah kah kamu merasa berada dalam sebuah putaran waktu yang merujuk pada masa ternyamanmu? Pernahkah kamu menjalani titian waktu yang ternyata terus berlalu? Pernahkah kamu tertahan oleh kenangan yang seharusnya segera dibuang jauh-jauh?.
Jika boleh aku memilih. Andai aku dapat kembali dengan diriku sendiri pada waktu itu. Mungkin aku dengan cepatnya memilih, untuk tetap menutup tirai hati bagi siapapun yang berusaha membongkarnya. Namun nyatanya,tirai itu tak sekuat apa yang aku bayangkan. Ia goyah hanya dengan sentilan halus semata. Dengan hanya sedikit dorongan yang abstrak. Alhasil, ruang kosong yang dari dulu memang tak pernah berpenghuni itu,akhirnya ada yang menempati dengan anggun.
Aku menjaganya baik-baik. Hingga tak kuijinkan siapapun merebut atau menyakitinya. Mungkin,suatu hari aku akan menyadari bahwa yang kujaga selama itu akan pergi dengan sesuka hati. Tapi,pemikiran logis seperti itu sirna begitu saja. Mengingat aku memilikimu sekarang. Adakah yang mampu untuk menghentikan ini? Jika selain Allah SWT yang mampu. Tersenyum melihatnya tersenyum disetiap pagi menyapa. Senja menguning terlihat begitu indah dilihat dari mata itu. Luluh menderai kalbu yang mulai memujanya. Duri-duri halus yang semakin lama semakin terasa sakit,lekas ku cabut dan ku obati. Menjaga itu baik-baik, agar dapat aku semai hingga berkembang menjadi satu kesatuan yang abadi dan nyata.
Tak terasa,waktu berjalan begitu cepat bagaikan rollercoaster di arena bermain. Menghentikan kerlip bintang yang pernah aku lihat. Bintang-bintang yang sengaja ku susun rapi-rapi agar menjadi bentuk indah seperti hati. Aku memamerkan keindahanya kepada siapapun disekelilingku. Namun, bunga tak selamanya bermekaran dengan indahnya,burung tak selamanya bertempat disarangnya. Yang kutakutkan akhirnya menjadi nyata. Ia pergi dengan begitu cepatnya. Pergilah ia dengan cita-cita dan asa yang ia miliki. Tanpa perduli dengan tempat yang pernah ia singgahi. Layaknya benda mati, tempat itu hanya diam. Tentu saja,tak melakukan tindakan atau perlawanan apapun. Tempat yang suci itu, hanya bisa memandangi ia yang telah pergi dengan senyuman tipis. Senyuman yang tak pernah terlihat menangis. Oh iya,kira-kira burung itu telah berhenti pada tempat lain. Pada tempat yang menjadi tujuanya kini. Mungkin,disana lebih aman untuk tinggal. Mungkin disana,ada singgasana yang elok.

Senin, 03 Februari 2014

Gita Gutawa - Rangkaian Kata

Kau pernah bilang cinta
Akulah satu-satunya
Kau bilang ku sempurna
Kau cinta aku selamanya

Dan kau tuliskan lagu
Semua tentang diriku
Kau katakan padaku
Jangan ragukan cintamu

Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya

Kamu..
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu..
Dan semua kata-katamu semua
Palsu

Kau pernah bilang aku
Istimewa di hidupmu
Tak kan ada yang mampu
Gantikan cintaku padamu
Kau tatap mataku
Kau bilang hatimu untukku
Kau berjanji padaku
Takkan pernah pergi dariku

Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya

Kamu..(kamu..)
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu.. (kamu..)
Dan semua kata-katamu semua
Palsu

Satu Jam Saja


Aku merasakan beberapa kali ke gelisahan semenjak hari itu. Hari yang selama ini kunantikan, ternyata tak berimbas baik padaku juga. Semenjak hari itu, aku terlalu sering merasa sendiri dalam kehidupan. Merasa kesepian. Kadang aku ingin melarikan  diri dari keramaian dan jejalan manusia yang tumpah riuh disini.
          Sambil menyeruput secangkir kopi di kedai Exnine favorite ku. Aku meletakkan handphone tepat di sebelah secangkir kopi. Lalu lalang manusia di kedai ini memberiku sedikit kesegaran untuk melupakan hal yang membuatku muak. Sesekali mataku melihat sekitar Kedai ini. Aku melihat beberapa orang yang datang bersama kekasihnya. Aku bisa meliihat dari raut wajah bahagia mereka. Sungguh berbeda dengan apa yang terjadi padaku. Apa mereka tak melihat kesusahan pada ku? Sungguh kejam rasanya mereka tertawa dan aku sendiri. Menghitung detik jam yang terasa begitu cepat.
          Semenjak kejadian siang itu di Café sekitar kompleks villa ku. Kami berdua bertemu, aku begitu bersemangat saat dia datang menghampiriku yang menyambutnya dengan dandanan paling perfect yang pernah ku kenakan. Aku duduk di meja no 3 waktu itu, tak ada yang mencurigakan. Aku bahagia bahagia dan bahagia saat itu. Kuperhatikan ia Nampak begitu tampan dengan kemeja kotak kotak yang di padupadankan dengan celana jeans abu abu. Aku tersenyum malu melihat nya. Kami duduk berhadapan dengan disisi kanan kami langsung mengarah pada kebun teh. Suasana nya indah siang itu.
         
 

my little dream! \(´▽`)/ Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang